Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kebutuhan dasar publik, PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan kinerjanya. Namun, tantangan yang dihadapi PDAM adalah kurangnya integrasi data yang baik, sehingga operasional menjadi tidak efektif dan berdampak pada kesalahan pengambilan keputusan serta penurunan performa.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Pelayanan di PDAM
Operasional PDAM sangat bergantung pada data yang akurat, mulai dari data tagihan, data infrastruktur dan jaringan pipa, hingga data persebaran pelanggan. Sayangnya, masih banyak PDAM yang menyimpan dan mengelola data ini secara manual atau terpisah-pisah. Hal ini menyebabkan berbagai dampak negatif bagi PDAM, antara lain:
- Pemetaan dan pemantauan aset di lapangan kurang efektif. Petugas harus mengupdate peta dan kondisi aset setiap kali terjadi perubahan secara manual. Dengan kurangnya integrasi data, informasi mengenai aset yang diperbarui seringkali tidak tersedia secara real-time, sehingga upaya pemeliharaan dan perbaikan menjadi terhambat.
- Penagihan pelanggan menjadi kurang efektif. Petugas harus melihat persebaran pelanggan di lapangan secara manual, mengumpulkan data tagihan dari berbagai sumber yang terpisah. Dengan integrasi data yang tidak memadai, proses penagihan menjadi lebih rumit dan berpotensi menimbulkan kesalahan, yang pada akhirnya dapat mengganggu hubungan dengan pelanggan.
- Kurang akuratnya kolektibilitas tagihan dan bisnis. Dalam pengelolaan keuangan, integritas data tagihan sangat penting. Namun, karena data tagihan tidak terintegrasi dengan baik, informasi yang diperoleh seringkali kurang akurat. Hal ini berdampak pada penilaian kolektibilitas tagihan dan pengambilan keputusan bisnis yang tepat.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Bima Sakti Alterra menghadirkan PDAM Pintar sebagai sebuah solusi yang dapat memudahkan PDAM dalam mengelola dan memanfaatkan data secara optimal untuk proses operasional dan pelayanan pelanggan.
Baca Juga: Atasi Kehilangan Air dengan Inovasi Teknologi Digital
Dengan bantuan 12 modul yang ada didalamnya, sistem PDAM Pintar dapat mengintegrasikan berbagai data yang dimiliki oleh PDAM menjadi satu sistem yang terpusat. Dengan demikian, petugas PDAM dapat mengakses informasi terkini mengenai pemetaan aset, persebaran pelanggan, dan data tagihan dengan mudah dan cepat.
Penerapan teknologi ini akan memberikan berbagai manfaat bagi PDAM, antara lain:
- Peningkatan efektivitas pemetaan dan pemantauan aset. Petugas lapangan dapat mengakses pemetaan aset yang terbaru dan mengupdate kondisi aset secara real-time. Hal ini akan membantu dalam perencanaan pemeliharaan dan perbaikan, sehingga operasional PDAM dapat berjalan dengan lebih lancar dan efisien.
- Proses penagihan yang lebih efektif. Integrasi data memungkinkan petugas PDAM untuk melihat persebaran pelanggan secara visual dan mengumpulkan data tagihan dengan mudah. Dengan begitu, penagihan dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat, dan efisien, menghindari kesalahan dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
- Peningkatan akurasi kolektibilitas tagihan dan pengambilan keputusan bisnis. Dengan data tagihan yang terintegrasi dengan baik, PDAM dapat mengelola keuangan dengan lebih akurat. Informasi yang lengkap dan tepat waktu akan membantu PDAM dalam menilai kolektibilitas tagihan dengan lebih baik, sehingga dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat guna meningkatkan keberlanjutan perusahaan.
Baca Juga: Smart Grid Water Management untuk Meningkatkan Kinerja dan Pelayanan PAM
Melalui implementasi sistem PDAM Pintar, PDAM dapat mengatasi tantangan kurangnya integrasi data dan meningkatkan kinerjanya secara signifikan. Dengan sistem yang terintegrasi dari PDAM Pintar, PDAM dapat memanfaatkan data secara optimal untuk proses operasional dan pelayanan pelanggan yang lebih baik. Dengan demikian, harapan untuk menyediakan layanan air minum yang berkualitas dan efisien kepada masyarakat dapat tercapai dengan lebih baik.