Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Air PAM yang Sesuai dengan Standar Kesehatan?

Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Air PAM yang Sesuai dengan Standar Kesehatan?

Air bersih adalah kebutuhan dasar yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup manusia. Air yang layak konsumsi tidak hanya harus jernih dan bebas bau, tetapi juga harus memenuhi standar kesehatan agar aman dari pencemaran yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, standar baku mutu air bersih menjadi acuan utama dalam memastikan kualitas air yang didistribusikan kepada masyarakat, termasuk air dari Perusahaan Air Minum (PAM).

Untuk menjaga kualitas air PAM tetap sesuai dengan standar kesehatan, diperlukan pengawasan ketat dalam proses pengolahan dan distribusi. Air baku harus melalui tahap filtrasi dan desinfeksi guna menghilangkan kontaminan berbahaya seperti bakteri, virus, logam berat, dan zat kimia beracun. Selain itu, infrastruktur perpipaan juga harus dalam kondisi baik agar air yang telah diolah tidak terkontaminasi kembali sebelum sampai ke rumah pelanggan.

Masyarakat juga memiliki peran dalam menjaga kualitas air PAM, seperti memastikan kebersihan tangki penyimpanan air di rumah, tidak mencemari sumber air dengan limbah rumah tangga, serta segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda pencemaran air. Dengan kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan air, dan masyarakat, kualitas air bersih dapat tetap terjaga sesuai dengan standar kesehatan.

Namun, sudahkah kita mengetahui cara memastikan bahwa air yang kita gunakan sehari-hari sudah benar-benar memenuhi standar kesehatan? Berikut caranya! 

1. Melakukan Pengawasan Rutin

Pengawasan merupakan langkah awal dalam menjaga kualitas air yang didistribusikan kepada masyarakat. PAM melakukan pengawasan ketat terhadap sumber air, instalasi pengolahan, hingga sistem distribusi. Langkah ini bertujuan untuk memastikan tidak ada sumber pencemaran yang dapat mempengaruhi kualitas air.

Beberapa aspek yang diperiksa dalam pengawasan rutin antara lain:

  • Kondisi sumber air: Memastikan air baku tidak tercemar oleh limbah industri, domestik, atau aktivitas lainnya.
  • Sistem distribusi: Memeriksa kebocoran pada pipa yang dapat menyebabkan kontaminasi.
  • Kualitas air di berbagai titik: Mengambil sampel dari beberapa titik untuk memastikan distribusi air tetap sesuai standar.virus yang berpotensi berbahaya.

3. Pengujian Berkala

Meskipun pengolahan air telah dilakukan dengan baik, pengujian berkala tetap menjadi langkah yang tidak boleh diabaikan. Pengujian laboratorium dilakukan untuk memastikan bahwa air yang didistribusikan bebas dari zat berbahaya dan mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan.

Beberapa parameter yang diuji dalam pengujian berkala meliputi:

  • Kandungan zat kimia: Seperti kadar klorin, pH, dan kandungan logam berat 

2. Melakukan Pengolahan Air

Setelah air baku diambil dari sumbernya, proses pengolahan menjadi tahap yang sangat krusial. PAM menggunakan berbagai teknologi pengolahan air untuk memastikan bahwa air yang didistribusikan aman bagi konsumsi.

Proses pengolahan ini meliputi beberapa tahapan penting, seperti:

  • Penyaringan (Screening): Menghilangkan partikel besar seperti daun, sampah, dan material lainnya.
  • Pengendapan (Sedimentasi): Memisahkan partikel yang lebih kecil agar tidak ikut dalam distribusi air.
  • Filtrasi: Menggunakan media filter seperti pasir dan karbon aktif untuk menyaring partikel kecil yang tersisa.
  • Desinfeksi: Menggunakan klorin atau metode lain untuk membunuh bakteri dan seperti timbal dan merkuri.
  • Keberadaan mikroorganisme: Memastikan tidak ada bakteri E. coli, coliform, atau mikroba lain yang dapat menyebabkan penyakit.
  • Kejernihan dan bau: Menilai apakah air masih dalam kondisi layak dikonsumsi dari segi estetika.

4. Pemeliharaan Infrastruktur

Sistem distribusi air yang baik harus didukung oleh infrastruktur yang terawat dengan baik. Pipa yang bocor atau tangki penyimpanan yang kotor dapat menjadi sumber kontaminasi yang serius. Oleh karena itu, PAM secara berkala melakukan pemeliharaan terhadap infrastruktur yang digunakan.

Beberapa langkah pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

  • Pengecekan pipa distribusi: Memastikan tidak ada kebocoran yang dapat menyebabkan kontaminasi dari luar.
  • Pembersihan tangki penyimpanan: Menghindari pertumbuhan lumut dan bakteri dalam air.
  • Peremajaan pompa dan sistem distribusi: Agar suplai air tetap stabil dan bebas dari kontaminasi akibat kerusakan peralatan.

Kesimpulan

Menjaga kualitas air PAM agar tetap sesuai dengan standar kesehatan bukanlah tugas yang sederhana. Diperlukan pengawasan ketat, pengolahan air yang optimal, pengujian berkala, serta pemeliharaan infrastruktur yang berkelanjutan. Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat terus menikmati air yang aman dan berkualitas tanpa khawatir akan dampak negatif terhadap kesehatan mereka. Kolaborasi antara PAM, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga kualitas air juga menjadi kunci utama dalam memastikan ketersediaan air yang sehat untuk semua.

Recent Posts

Categories