Ini Dia 3 Jenis Meteran Air yang Sering Digunakan!

Jenis Meteran Air

Bagi perusahaan yang menyediakan air minum, mengetahui berbagai jenis meteran air sangatlah penting karena dapat mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui tentang berbagai jenis meteran air, padahal setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Baca juga: Fungsi Jaringan Distribusi PDAM: Mengapa Penting bagi Kehidupan Sehari-hari?

Untuk itu, artikel ini akan membahas beberapa jenis meteran air yang sering digunakan. Dengan begitu, Anda dapat memilih jenis meteran yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Berdasarkan cara kerjanya, jenis meteran air dapat dibagi menjadi:

1. Meteran Air Magnetik

Jenis meteran air yang pertama adalah meteran air magnetik yang memanfaatkan prinsip magnetik. Cara kerja meteran air ini adalah dengan memanfaatkan sistem magnet yang dialiri oleh gelombang elektronik. Hasil informasi dari penggunaan jenis meteran air ini berbentuk data digital yang dapat dicatat oleh petugas pada setiap periode.

Kelebihan utama dari meteran air magnetik adalah akurasi data yang cukup tinggi dengan tingkat penyimpangan mencapai 0,5%. Namun, kekurangan meteran ini adalah biayanya cukup tinggi dan sensor sensitif terhadap instalasi, kontur tanah, dan sistem perpipaan yang digunakan.

2. Meteran Air Mekanis

Jenis meteran air ini merupakan yang paling umum digunakan karena harganya yang relatif murah dan pemeliharaannya yang sangat mudah. Air yang mengalir akan menggerakkan Vane Wheel atau biasanya disebut baling-baling dan dihubungkan secara mekanis dengan alat hitung. Kelemahan dari meteran air mekanis ini adalah masalah ketelitian dari akurasi yang tidak tetap. Berdasarkan sistem pengaliran, meteran air mekanis dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

Single Jet

Prinsip kerja dari single jet cukup sederhana, yaitu air yang menggerakkan rotaring (baling-baling) langsung masuk dari inlet badan meteran air tanpa melalui measuring chamber. Karena cukup sederhana, single jet memiliki kelemahan yaitu aliran yang masuk tidak seragam sehingga dapat mengakibatkan jeleknya akurasi dan dapat menyebabkan baling-baling macet karena kemungkinan adanya endapan-endapan pada baling-baling besar.

Baca juga: Bayar Tagihan Air Lebih Mudah di PDAM Info

Multiple Jet

Multiple jet ini secara prinsip kerja sedikit berbeda dengan single jet karena mempunyai measuring chamber. Jadi, sebelum air menggerakkan baling-baling, terlebih dahulu dibagi oleh kisikisi yang merupakan bagian dari measuring chamber. Kelebihannya adalah air yang menggerakkan baling-baling terbagi dengan rata sehingga akurasinya lebih baik.

3. Meteran Air Ultrasonik

Selain kedua jenis alat pengukur di atas, saat ini telah hadir alat pengukur air dengan teknologi ultrasonik. Alat ini bekerja dengan mengirimkan gelombang ultrasonik pada pipa terbuka atau tertutup untuk menghitung jumlah debit air yang mengalir.

Teknologi ultrasonik saat ini telah berkembang pesat, termasuk dalam bentuk smart water meter yang banyak digunakan oleh perusahaan penyedia air seperti PDAM di kota-kota besar. Alat ini memiliki kelebihan yaitu data digital hasil pengukuran dari sensor ultrasonik dapat dikirimkan secara otomatis ke data center menggunakan sinyal GPRS.

Baca juga: Efektivitas Baca Meter PDAM: Meningkatkan Kualitas Layanan Air Bersih

Smart water meter masih memiliki harga yang kompetitif dengan berbagai kelebihan seperti:

  • Tingkat akurasi yang tinggi karena menggunakan sensor gerak dan suhu.
  • Tidak memiliki komponen yang bergerak sehingga dapat terhindar dari penyumbatan.
  • Hasil pengukuran dapat dipantau secara real-time melalui aplikasi smartphone dan komputer.

Itu tadi 3 jenis meteran air yang paling umum dipakai saat ini. Setelah mengetahui berbagai macam jenis tersebut, Anda dapat menentukan jenis mana yang paling sesuai dengan keperluan Anda. 

Recent Posts

Categories