Kualitas air yang baik adalah kunci utama untuk mendukung kesehatan dan kehidupan masyarakat. Air yang bersih dan layak konsumsi harus memenuhi berbagai standar, mulai dari kejernihan, kandungan mineral yang seimbang, hingga bebas dari kontaminasi bakteri maupun zat berbahaya. Sayangnya, dalam realisasinya, menjaga kualitas air tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas air, seperti kondisi lingkungan, pencemaran, dan sistem distribusi yang tidak optimal.
Di berbagai daerah, kualitas air bisa menurun akibat pencemaran industri, limbah rumah tangga, hingga perubahan iklim yang berdampak pada sumber air baku. Curah hujan yang tinggi misalnya, dapat menyebabkan limpasan air tanah yang membawa berbagai zat pencemar masuk ke dalam sumber air minum. Begitu pula dengan infrastruktur perpipaan yang sudah tua dan tidak terawat, yang berisiko mengalami kebocoran dan menyebabkan kontaminasi dari luar. Masalah-masalah ini tidak hanya berdampak pada kualitas air yang diterima oleh pelanggan, tetapi juga meningkatkan beban operasional Perusahaan Air Minum (PAM) dalam proses pengolahan dan distribusi.
Untuk memastikan kualitas air tetap terjaga dari hulu ke hilir, PAM perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Digitalisasi dalam pengelolaan sumber daya air dapat membantu meningkatkan efisiensi, mempercepat deteksi masalah, serta mengoptimalkan sistem distribusi. Dengan pemanfaatan teknologi, PAM bisa melakukan pemantauan kualitas air secara real-time, mengidentifikasi potensi gangguan sebelum terjadi, serta meningkatkan transparansi dalam pelayanan kepada pelanggan.
Di era transformasi digital ini, tiga inovasi teknologi telah dikembangkan untuk membantu PAM dalam meningkatkan kualitas air dan operasionalnya. Apa sajakah inovasi tersebut dan bagaimana ketiga inovasi ini bekerja dan apa manfaatnya bagi PAM? Simak penjelasannya lebih lanjut!
Table of Contents
Toggle1. Sistem Manajemen Air Terintegrasi
Sistem manajemen air terintegrasi menjadi solusi utama dalam digitalisasi layanan Perusahaan Air Minum (PAM). Dengan sistem ini, seluruh proses operasional, mulai dari pengelolaan sumber air, produksi, distribusi, hingga pelayanan pelanggan, dapat dikelola secara lebih efisien dan transparan.
Teknologi PDAM Pintar hadir sebagai layanan digital berbasis sistem terintegrasi dengan 12 modul yang mencakup berbagai aspek operasional PAM. Dengan adanya sistem ini, deteksi dini terhadap potensi gangguan distribusi menjadi lebih mudah, sehingga respons perbaikan dapat dilakukan lebih cepat. Selain itu, sistem ini juga membantu optimalisasi pemakaian air, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta mempermudah pelanggan dalam mengakses layanan air bersih.
2. Pengembangan Sistem Informasi Geografis (GIS)
Penerapan Sistem Informasi Geografis (GIS) dalam pengelolaan sumber daya air memungkinkan pemetaan kondisi lingkungan sekitar sumber air secara lebih akurat. Teknologi ini dapat menganalisis area yang berpotensi mengalami pencemaran, serta membantu dalam perencanaan sistem distribusi yang lebih optimal.
Salah satu fitur unggulan dari solusi GIS yang dikembangkan oleh PT Bima Sakti Alterra adalah kemampuannya dalam mendeteksi kebocoran pipa. Dengan memanfaatkan sensor tekanan, sistem ini akan memberikan notifikasi jika terjadi anomali yang mengindikasikan adanya kebocoran. Notifikasi ini ditandai dengan perubahan warna merah pada sistem, sehingga tim teknis dapat segera mengambil tindakan sebelum kebocoran semakin parah. Dengan GIS, PAM dapat meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan infrastruktur serta meminimalisir kehilangan air akibat kebocoran.
3. Pemanfaatan IoT untuk Monitoring Real-Time
Teknologi Internet of Things (IoT) semakin banyak digunakan dalam pengelolaan air untuk memastikan kualitas dan ketersediaan air tetap terjaga. IoT Sakti dari PT Bima Sakti Alterra adalah salah satu inovasi teknologi karya anak bangsa yang memungkinkan pemantauan kondisi air secara real-time.
Dengan memasang sensor di berbagai titik distribusi, PAM dapat mengawasi tekanan air, aliran air, ketinggian air dan kondisi kelistrikan secara langsung melalui sistem digital. Keunggulan IoT adalah kemampuannya dalam memberikan data secara akurat dan real-time, sehingga potensi gangguan dapat diidentifikasi lebih cepat. Selain itu, data yang dikumpulkan juga bisa dianalisis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi pemborosan air.
Jadi, kualitas air yang baik tidak hanya bergantung pada sumber air yang bersih, tetapi juga pada bagaimana sistem pengelolaan dan distribusinya dilakukan. Maka dari itu, perlu adanya inovasi teknologi seperti sistem manajemen air terintegrasi, GIS, dan IoT, yang dapat membantu PAM dalam meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan air, meminimalisir kebocoran, serta memastikan kualitas air tetap terjaga hingga ke pelanggan.
Tunggu apalagi? Kini saatnya PAM beralih ke solusi teknologi untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan air bersih. Ingin tahu lebih lanjut bagaimana teknologi ini dapat membantu operasional di wilayah Anda? Hubungi kami sekarang dan temukan solusi terbaik untuk masa depan air bersih yang lebih cerdas dan efisien!