5 Langkah Menjaga Siklus Air Untuk Bersahabat Dengan Bencana Alam

cara-menjaga-siklus-air-agar-tidak-terjadi-bencana

Air menjadi salah satu sumber daya alam yang dibutuhkan untuk kelangsungan makhluk hidup yang ada di bumi. Sebagai sumber yang paling dibutuhkan, untungnya air memiliki sifat sumber daya yang terbarukan. Proses pembaharuan inilah berlangsung dalam siklus yang dinamakan dengan siklus air. Siklus air adalah proses siklus yang perputarannya terus-menerus dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer. 

Meskipun siklus air menjadi proses yang tidak berkesudahan, tetap saja harus dijaga dan dilestarikan sebaik mungkin agar tidak memicu berbagai bencana yang dapat menghantam kedamaian bumi kita. Menjaga siklus air juga berarti kita senantiasa menjamin ketersediaan air demi mencukupi kebutuhan air di segala musim yang menerjang. 

Maka dari itu, kita sebagai penikmat sumber daya air perlu sadar bahwa kita perlu menjaga siklus air dengan baik. Bagaimana caranya? Nah, sebelum masuk ke dalam pembahasan kegiatan yang dapat diterapkan, kita simak bersama-sama proses siklus air, kegiatan yang dapat mempengaruhi siklus air hingga rangkuman kegiatan yang dapat diterapkan demi menjaga siklus air. 

Proses Siklus Air

Siklus air ini terbagi atas dua fase yaitu fase atas dan fase bawah. Fase atas menjadi fase dimana siklus air terjadi di atmosfer bumi, sementara fase bawah dari siklus air berproses di permukaan dan dibawah permukaan bumi. Berikut penjelasannya: 

Fase Atas Siklus Air 

  • Evaporasi: proses penguapan yang mengubah air menjadi gas sehingga dapat naik ke lapisan atmosfer bumi. Biasanya, semakin tinggi suhu di bumi, air yang mengalami proses evaporasi pun semakin banyak. Sehingga ketika jumlah air yang menguap semakin banyak, kemungkinan turunnya hujan dan salju pun semakin besar. 
  • Kondensasi: proses ini menjadi proses yang berkebalikan dari evaporasi. Jika evaporasi mengubah wujud cair menjadi gas, kondensasi menjadi proses perubahan wujud dari gas ke cair dan terjadi di malam hari. Proses ini terjadi ketika uap air didinginkan hingga mencapai titik embunnya. Titik embun adalah suhu di mana uap air berubah menjadi cair.
  • Presipitasi: tahapan ini menjadi salah satu tahapan yang memegang peran penting dalam siklus air karena dapat memberikan dampak signifikan terhadap iklim dan cuaca suatu wilayah. Proses ini merujuk pada proses dimana uap air yang ada di atmosfer mengembun dan membentuk butiran air atau kristal es yang kemudian jatuh kembali ke permukaan bumi. Bentuknya sendiri sangat beragam seperti hujan es, hujan salju, hujan, atau hujan asam yang bergantung pada kondisi lingkungan tempat terjadinya fenomena ini. Jadi, bisa dikatakan bahwa keberadaan tahapan ini menjadi kunci yang memegang kehidupan ekosistem dan keberlangsungan hidup manusia.

Fase Bawah Siklus Air 

  • Infiltrasi: proses air hujan meresap ke dalam tanah untuk membentuk cadangan air tanah sebagai akibat dari adanya gaya kapiler dan gravitasi. Infiltrasi ini disebut sebagai cara air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan untuk kemudian menuju ke permukaan air tanah.
  • Limpasan: proses dimana air akan mengalir di atas permukaan bumi dan bisa diamati dalam bentuk air permukaan. Limpasan menjadi proses yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sebagai asupan air. 
  • Konsumsi: ini menjadi tahapan yang paling ditunggu-tunggu oleh manusia, hewan dan tumbuhan. Ketika air telah mencapai tahapan ini, artinya air sudah bisa digunakan, dimanfaatkan hingga dikonsumsi. Air yang digunakan baik itu oleh manusia, hewan maupun tumbuhan akan menguap kembali melalui proses evapotranspirasi dan disaat bersamaan, air yang digunakan manusia untuk mencuci akan kembali ke sungai dan menjadi limpasan. 

Dalam terjadinya proses siklus air, tidak jarang terganggu dan terhalang oleh serangkaian kegiatan manusia-manusia yang mengedepankan ketidakpedulian, keegoisan dan ketidak bijakan sehingga siklus air menjadi terganggu. Tanpa disadari, aktivitas mereka yang demikianlah yang memicu terjadinya bencana. Untuk itu, Anda harus tahu rangkaian kegiatan apa saja yang mempengaruhi dibawah ini.

Aktivitas Manusia yang Dapat Mempengaruhi Proses Siklus Air 

  • Penebangan hutan

Ketika Anda menebang pohon dan terjadi hujan, maka air hujan itu akan langsung jatuh ke tanah. Keadaan ini yang menyebabkan air tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah sehingga ketika terjadi terus menerus, akan memicu terjadinya longsor dan banjir. 

  • Permukaan tanah yang ditutup beton atau aspal 

Penutupan permukaan tanah dengan aspal atau beton menghambat meresapnya air hujan ke dalam tanah sehingga daerah resapan air berkurang. Jika ini terjadi, cadangan air yang ada di bumi menjadi semakin tipis dan terjadilah krisis air. 

  • Lahan kosong tidak ditanam dengan tumbuhan 

Ketika ada lahan atau tanah kosong, maka air tidak bisa menyerap dengan baik. Jadi, ketika turun hujan, air tidak diserap karena pori-pori tanah yang rapat, melainkan langsung mengalir begitu saja. Sebaiknya, Anda mulai menanami lahan kosong dengan tumbuhan, sehingga pori-pori tanah dapat menyerap air. 

Agar siklus air dapat menjalankan fungsinya secara maksimal guna memenuhi kebutuhan manusia dan makhluk lainnya, pelajari langkah-langkah di bawah ini untuk menjaga siklus air. 

Langkah Menjaga Siklus Air Agar Terhindar Dari Bencana 

1. Gunakan air secukupnya

Cara ini terkesan basic dan membosankan untuk dipelajari, tapi apakah Anda sudah melakukan? Jika belum, Anda disarankan untuk mulai menyadari betapa pentingnya menggunakan air sesuai dengan kebutuhan Anda. Misalnya, hindari penggunaan air untuk sehari-hari dengan boros, matikan air ketika sudah tidak digunakan hingga tidak mengabaikan ketika ada pipa bocor. 

2. Lakukan reboisasi 

Ini menjadi langkah bijak yang bisa Anda ambil untuk menjaga daerah resapan air. Anda bisa mulai menanam pohon baik yang berukuran besar atau kecil karena akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan cadangan air tanah sekaligus terhindar dari bencana seperti banjir. 

3. Membuang sampah pada tempatnya 

Tahukah Anda ketika Anda punya kebiasaan membuang sampah di sungai, kali, laut ataupun danau, akan membuat ekosistem ini menjadi jorok dan tidak lagi enak untuk dilihat. Kelihatannya sepele, tapi berakibat kepada terjadinya bencana banjir, lho! Kalau sudah sampai terjadi bencana, Anda juga sebagai warga menjadi repot dan menyalahkan pihak-pihak lain karena lalai dalam menjalankan kewajibannya untuk meminimalisir bencana banjir padahal Anda sebagai manusialah dalang dibalik ini semua. Sebelum terlambat, mari kita sadari untuk membuang sampah pada tempatnya agar bumi kita tentram dan bebas bencana.

4. Kelola sumber daya air

Meskipun air menjadi sumber daya terbarukan, tetap diperlukan pengelolaan secara berkelanjutan dengan meningkatkan kapasitas penyimpanan air, pembuatan bendungan untuk mengontrol debit air hingga melakukan instalasi pengelolaan air dengan pemanfaatan teknologi demi terciptanya efisiensi penyimpanan air. 

5. Ubah daerah rawan banjir menjadi daerah resapan 

Hal ini bisa dilakukan dengan menambah resapan, lakukan penghijauan dan reforestasi. Anda bisa memulai dengan menanam pohon untuk membantu proses penyerapan air hujan dan meningkatkan kapasitas resapan tanah. Hal lain yang bisa dilakukan adalah membuat hutan kota atau tanaman dengan jumlah pohon yang banyak di daerah perkotaan. Membangun sumur resapan juga menjadi solusi lainnya sehingga di sejumlah titik bisa menampung air hujan dan membiarkannya meresap ke dalam tanah. 

Air memang menjadi sumber daya yang tidak bisa habis karena melewati proses siklus air secara kontinu. Tapi, jika Anda sebagai pengguna tidak bijak dan semena-mena dalam memperlakukan air, pada akhirnya akan habis dan muncul krisis air. Jika sudah sampai tahap ini, apakah Anda baru menyesal dan sadar akan sulitnya hidup tanpa air? 

Meski solusi terbentang dari Sabang hingga Merauke, tetapi ketika itu tidak Anda praktikkan, tidak ada manfaatnya. Semua itu bermula dari Anda, manusia. Ribuan orang dapat hidup tanpa cinta, tapi tidak ada yang bisa hidup tanpa air. Itu karena setetes air sangat penting bagi kehidupan kita. Jadi, mulai saat ini, renungkan dan pikirkan nilai air dalam kehidupan Anda! 

Reference: 

Recent Posts

Categories