Penagihan PDAM merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kinerja sebuah PDAM. Umumnya, penagihan dilakukan secara manual oleh petugas, menyebabkan jumlah penagihan yang tidak akurat.
Dengan digitalisasi, PDAM dapat melakukan penagihan yang lebih efisien dan akurat. Bagaimana caranya? Baca di artikel ini!
Table of Contents
TogglePenagihan Konvensional PDAM
Penagihan PDAM merupakan proses menagih pembayaran kepada pelanggan yang menggunakan air berekening PDAM.
Dulu, penagihan dilakukan secara konvensional dan manual. Penagihan dilakukan dengan dua cara. Pertama, pelanggan dapat mendatangi loket pelayanan yang berada di kantor pusat atau cabang PDAM untuk melakukan pembayaran tagihan. Cara ini kurang efektif untuk meningkatkan penagihan karena bergantung pada kepatuhan pelanggan untuk membayar. Di sisi lain, cara ini juga kurang praktis bagi pelanggan di era modern karena mengharuskan mereka untuk datang langsung ke kantor PDAM.
Cara kedua adalah petugas PDAM akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk mengecek meteran dan melakukan penagihan ke pelanggan. Cara ini juga kurang efektif karena umumnya data dicatat manual atau secara tertulis, sehingga memperbesar resiko kesalahan data. Selain itu, penagihan manual juga sulit dipantau oleh PDAM.
Digitalisasi untuk Penagihan
Untuk mengatasi ketidakefektifan penagihan, PDAM dapat melakukan inovasi penagihan secara digital atau online. Penagihan digital selaras dengan perkembangan era modern yang sangat bergantung pada teknologi digital.
Pertama, PDAM dapat memperbanyak kerjasama mitra PPOB (Payment Point Online Bank) yang mempermudah pelanggan untuk membayar tagihan dari berbagai platform online, seperti e-commerce dan mobile banking.Kedua, PDAM juga dapat menggunakan aplikasi mobile untuk melakukan penagihan ke rumah-rumah pelanggan. Aplikasi mobile membantu petugas untuk mencatat tagihan dengan lebih akurat, terintegrasi dengan database pelanggan.