Air menjadi sumber daya kedua paling penting bagi makhluk hidup setelah oksigen. Ini karena sekitar 80% kebutuhan individu merupakan kontribusi dari cairan termasuk air, dan sisanya diperoleh dari makanan. Beberapa ahli juga menyuarakan dalam penelitiannya bahwa setidaknya 95% otak manusia tersusun atas air, 82% air ada di darah, 75% air terdapat di jantung, 86% ada di paru-paru, dan kurang lebih 83% air ada di ginjal (Kusumawardani & Larasati, 2018).
Dengan data tersebut, air memang sudah menjadi cairan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ini juga tidak terlepas dengan aturan yang menyatakan manfaat minum air putih minimal 8 gelas sehari yang sering disebut-sebut. Namun, benarkah dengan minum air putih 8 gelas per hari bisa memenuhi kebutuhan cairan yang diperlukan tubuh manusia?
Nyatanya, fakta yang sering mengatakan seseorang harus minum 8L air putih, memang menjadi sebuah mitos yang sudah lama beredar dan menjadi kesalahan yang diikuti dalam masyarakat. Ini didukung dengan sebuah artikel di tahun 2002 yang telah dipublikasikan oleh National Health Medicine yang mencoba meneliti bukti ilmiah di balik aturan minum delapan gelas sehari. Penelitian ini kurang lebih meninjau begitu banyak studi, survei, dan artikel yang kemudian tidak ditemukan bukti ilmiah yang menyatakan setiap orang dianjurkan minum delapan gelas sehari.
Beberapa ahli juga turut berpendapat bahwa kebutuhan cairan tubuh setiap individu pastinya akan berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti aktivitas fisik, kondisi lingkungan (ada di kondisi panas/dingin), kondisi fisik (sehat/tidak sehat/wanita hamil) dan faktor lainnya.
Misalnya, orang yang memiliki aktivitas yang menguras cairan tubuh atau tinggal di daerah panas, pasti akan membutuhkan lebih banyak cairan ketimbang mereka yang tinggal di daerah dingin. Hal ini karena cairan yang keluar pastinya akan relatif lebih banyak (melalui keringat atau urin), sehingga bisa saja mereka mengonsumsi air putih melebihi 8 gelas per harinya. Sedangkan, bagi mereka yang tinggi di daerah dingin seperti negara-negara Eropa, tidak dianjurkan untuk minum sebanyak 2L/hari setidaknya, kebutuhan cairan mereka tercukupi hanya dengan 1,5L air/harinya.
Jadi, ini semua kembali lagi pada kebutuhan cairan setiap orang yang pastinya berbeda-beda. Untungnya, manusia diberikan naluri bawaan yang kita sebut dengan rasa haus. Dengan begitu, manusia tidak perlu khawatir akan asupan air yang harus mereka penuhi setiap harinya karena rasa haus itulah yang otomatis akan memberi sinyal kapan tubuh membutuhkan asupan air.
Tapi, berapa banyak air minum yang harus dikonsumsi setiap harinya?
Mengingat setiap individu memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), memberikan rekomendasi asupan air yang cukup sebagai pedoman umum manusia. Pedoman yang dimaksud disini adalah aturan yang menyatakan sebaiknya berapa liter atau gelas yang dikonsumsi oleh setiap individu.
Pada orang dewasa, disarankan mengonsumsi 8 gelas dengan ukuran 230ml atau sekitar 2L. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%. Cairan dari makanan ini bisa berupa buah-buahan ataupun sayuran, seperti bayam atau semangka dengan kandungan airnya yang hampir 90%.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) berikut ini rekomendasi yang diberikan untuk masyarakat Indonesia:
- 1.900 ml untuk anak-anak di usia 7 – 9 tahun;
- 1.800 ml untuk anak-anak di usia 10 – 12 tahun.
Sedangkan, rekomendasi AI dari US Institute of Medicine (IOM) untuk air adalah:
- 1.700 ml/hari untuk anak-anak di usia 4 – 8 tahun;
- 2.100 ml/hari untuk anak perempuan dan 2.400 ml/hari untuk anak-anak di usia 9 – 13 tahun.
Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa konsumsi air putih yang dianjurkan bagi mereka di usia 25 – 42 tahun adalah sebesar > 2L per hari (Aprillia & Khomsan, 2014).
Jadi secara umum, kebanyakan orang memang sudah terpenuhi kebutuhannya dengan minum 8 gelas air per hari atau setara dengan dua liter. Perlu diingat juga ketika minum air putih secara berlebihan dari jumlah yang dibutuhkan tubuh akan memicu terjadinya “keracunan air”. Ini menjadi kondisi serius yang dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Untuk itu, konsumsilah air sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mengacu pada aturan yang dianjurkan oleh IOM dan Kemenkes RI, ya!
Minum air menjadi aktivitas penting yang menyumbangkan kesehatan bagi tubuh manusia. Meskipun ada banyak mitos beredar seputar konsumsi air, banyak fakta yang tidak kalah menunjukkan bahwa kita tidak perlu memaksakan diri untuk minum 8L air sehari. Sebaliknya, Anda lebih dianjurkan untuk mengikuti sinyal rasa haus tubuh Anda dan minum sesuai kebutuhan. Dengan mendengarkan tubuh kita dan memastikan pasokan air yang masuk berada di taraf cukup, sama saja dengan menjaga keseimbangan cairan tubuh yang sehat.
Reference: