Ini Dia Parameter Kualitas Air Bersih!

Parameter kualitas air bersih

Kita semua tahu bahwa air telah menjadi salah satu kebutuhan paling penting dan utama yang menunjang kehidupan manusia. Ada beragam sumber air yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari, salah satunya yang paling umum adalah air kemasan. Seperti yang rata-rata orang indonesia konsumsi adalah air minum dalam kemasan. 

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Maret 2023 menunjukkan mayoritas atau setara dengan 40,64% rumah tangga Indonesia menjadikan air kemasan bermerek atau air isi ulang sebagai sumber air minum. Di sisi lainnya, 17,07% rumah tangga memperoleh sumber air mereka dari sumur bor atau pompa, dan 15,26% dari sumur terlindungi, dan 12,71% dari mata air yang terlindungi ataupun tidak. 

Tetapi, yakinkah Anda air yang Anda konsumsi setiap hari kualitasnya sudah terjamin bersih? Mengingat kini banyak limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia yang menjadikan kualitas air kian memburuk, sehingga seiring berjalannya waktu sulit untuk membedakan air yang masuk ataupun tidak masuk dalam kategori dengan kualitas yang terjamin. Nah, artikel ini akan menjelaskan tentang parameter dan ciri-ciri air dengan kualitas yang layak untuk dikonsumsi. 

Simak selengkapnya disini!

Pengertian Air Bersih 

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, yang disebut sebagai air minum adalah air yang melalui pengolahan ataupun tanpa pengolahan telah memenuhi syarat kesehatan yang dapat langsung diminum (Depkes RI,2010). Sementara itu, air bersih didefinisikan sebagai sumber daya air yang memiliki mutu dan kualitas terjamin dan dapat dimanfaatkan oleh manusia baik untuk dikonsumsi ataupun melakukan aktivitas sehari-hari seperti sanitasi. 

Meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikan air minum dalam kemasan sebagai sumber air minum, tentunya tetap harus memenuhi syarat mikrobiologi, kimia dan fisik. Jika ketiga syarat ini tidak terpenuhi, maka air tersebut tidak bisa dikatakan memenuhi kualitas air bersih dan terjamin. Artinya, dengan mengonsumsi air yang kualitasnya tidak terjamin akan membahayakan karena mengandung berbagai bakteri yang dapat menghadirkan monster-monster dalam tubuh Anda. 

Lalu, bagaimana cara mengetahui parameter air minum yang berkualitas? 

Parameter Kualitas Air Bersih

Parameter yang digunakan dalam mengindikasikan kualitas air dapat diteliti dari segi karakteristik, fisik, kimia, biologi atau radiologis air sehingga dapat menilai kualitas air yang dimiliki sekaligus menetapkan kecocokannya untuk dikonsumsi, digunakan dalam bidang pertanian serta industri. Parameter ini dapat dibaca dengan berbagai cara, seperti mengambil sampel air dan menganalisanya di laboratorium dengan mengacu pada penjelasan dibawah ini: 

Parameter Fisika

1.  Suhu 

Parameter suhu air dapat mempengaruhi kelarutan zat dalam air dan mempengaruhi organisme dalam air. Sesuai anjuran Kemenkes dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/IV/2010, suhu untuk air minum adalah maksimal 3°C. Mungkin kalian bertanya-tanya, bagaimana kualitas air di Indonesia, apakah sudah memenuhi syarat yang dianjurkan Kemenkes? 

Beberapa PDAM Indonesia masih belum memenuhi parameter kualitas air. Walaupun menurut Kemenkes air dianjurkan berada pada suhu 3°C, suhu air yang berada dalam rentang antara 10°C sampai 25°C masih tergolong sejuk dan bisa digunakan. Untuk suhu yang berada terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat membunuh organisme dan merusak ekosistem air. 

2. pH 

Nilai pH menjadi indikator yang mengukur keasaman atau kebasaan suatu larutan. Air yang memiliki pH terlalu tinggi atau rendah beresiko membunuh organisme dalam air dan mempengaruhi kemampuan organisme dalam menyerap nutrisi. pH sendiri memiliki rentang nilai 0-14, dimana semakin rendah nilai pH maka larutan menjadi semakin asam, begitupun sebaliknya semakin tinggi nilai pH maka larutan mengarah pada basa. 

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010, nilai pH untuk air minum dianjurkan berada dalam angka 6,5 – 8,5 atau netral. pH berdampak besar dalam air karena ketika pH terlalu rendah, air akan terasa pahit/asam, sedangkan jika terlalu tinggi, air akan terasa tidak enak. Untuk itu, disarankan mengonsumsi air dalam kadar netral alias tidak asam maupun basa. 

3. Warna, Bau, Rasa

Parameter ini berkaitan dengan warna, bau dan rasa. Untuk air dikatakan memiliki kualitas yang bersih, air seharusnya tidak berwarna (jernih), tidak memiliki rasa asin atau logam ketika dikonsumsi serta tidak tercium bau atau aroma tidak sedap. 

Parameter Kimia 

1. Biological Oxygen Demand (BOD) & Chemical Oxygen Demand (COD)

Parameter ini merepresentasikan banyaknya limbah organik yang terurai dalam air dalam satuan per liter (ppm). Untuk BOD, lebih berfokus pada banyaknya oksigen yang digunakan mikroorganisme dalam menguraikan sampah yang ada dalam air. Air tergolong bersih ketika BOD berada dalam 1 ppm, ketika berada diatas 4 ppm, maka air terindikasi tercemar.

COD, di sisi lainnya menyajikan jumlah oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi limbah organik dalam air secara kimiawi. Dengan parameter ini, kita dapat melihat apakah air tersebut berkualitas atau tidak dari nilai COD yang terpampang. 

Ketika nilai COD meningkat sejalan artinya bahan organik yang ada di perairan juga meningkat dan besarnya nilai COD menunjukkan bahwa keberadaan zat organik dalam air tergolong ada dalam jumlah yang besar.  Untuk mengetahui standar baku mutu, kita bisa merujuk pada peraturan PerMenLH No. 3 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri dengan taraf maksimum kadar COD di 100 mg/L. Artinya, ketika air sudah berada pada kadar COD yang melebihi batas yang ditentukan, maka air dikatakan sudah tercemar. 

2. Kandungan Nitrat dan Fosfat 

Fosfat dan Nitrat umumnya diperlukan dalam situasi tertentu oleh para makhluk hidup di perairan. Tapi, tetap saja ketika kandungan ini berada dalam taraf berlebihan, akan membahayakan di perairan karena dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan alga yang kemudian memicu kurangnya sinar matahari yang masuk ke dalam perairan karena tertutup alga. 

Parameter Biologis

1. Bakteri Coliform 

Ketika bakteri ini hadir dalam air akan memberikan sinyal adanya bakteri patogen lainnya dalam air dan menghasilkan berbagai zat beracun, seperti indol dan skatol yang memicu timbulnya penyakit. Ini juga termasuk pada munculnya zat etionin yang bisa menyebabkan penyakit kanker. 

2. Kekeruhan 

Standar kekeruhan air juga diatur oleh Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 78 Tahun 2016 yang menyatakan tingkat kekeruhan air bersih adalah sebesar 25 NTU dan TDS sebesar 1500 mg/L. Ketika melebihi batas yang telah ditetapkan, akan menyebabkan terganggungnya efektivitas desinfeksi air yang memicu bakteri dan monster-monster itu berkembang biak sehingga berbagai penyakit menyerang. 

Nah, itu dia seputar parameter air bersih yang perlu kalian ketahui karena balik lagi air menjadi salah satu sumber daya terpenting dan berharga bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Ada bermacam-macam parameter kualitas air yang bisa kalian gunakan untuk menilai kualitas air kalian apakah terjamin atau belum terjamin kebersihannya. 

Parameter ini termasuk fisika, kimia dan biologi dimana setiap parameter ini dapat memberikan informasi penting tentang standar kualitas air yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, sangat penting untuk kalian mulai dari sekarang pastikan selalu mengecek parameter kualitas air kalian sebelum digunakan untuk meminimalisir hadirnya dan merajalelanya penyakit “monster” dalam tubuh kita.

Reference:

Recent Posts

Categories